Cute Light Pink Flying Butterfly

Rabu, 22 Februari 2017

MAKALAH LEADERSHIP: Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Pada Mahasiswa



MAKALAH
LEADERSHIP
(MENGEMBANGKAN JIWA KEPEMIMPINAN PADA MAHASISWA)

OLEH:

KELAS           : KONSENTRASI SDM 2
NAMA             : HAZHIYAH RAMADHANI
NIM                  : 14.01.0046/M
                           






SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017



KATA PENGANTAR


Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk maupun isi yang sederhana.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun petunjuk bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca mengenai materi yang penulis bahas dalam makalah ini.
penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang membangun sangat penulis butuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-makalah kami yang akan datang.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas jasa-jasanya dan senantiasa meridhai kita semua. Aamiin…




Bima, 01 November 2016


Penyusun
(Hazhiyah Ramadhani)

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1: PENDAHULUAN 4
A.      LATAR BELAKANG 4
B.      RUMUSAN MASALAH 5
C.      TUJUAN 5
BAB 2: PEMBAHASAN 6
A.      KEPEMIMPINAN MENURUT BERBAGAI TEORI 6
B.      PERAN KAMPUS DALAM MENCIPTAKAN PEMIMPIN MASA DEPAN 7
C.      MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN 8
D.     MEMBANGUN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN 10
E.      HAMBATAN-HAMBATAN DALAM MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN 12
BAB 3: PENUTUP 14
A.      KESIMPULAN 14
B.      SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15





BAB 1
            PENDAHULUAN


A.       LATAR BELAKANG

Generasi muda mempunyai tugas dan tanggungjawab penuh untuk menjadikan bangsa ini semakin bermartabat di mata dunia. Peran pemuda menempati posisi yang strategis. Yang harus dilakukan oleh bangsa demi kemajuan dan kejayaan pada masa depan ialah memberdayakan generasi muda.
Identitas mahasiswa sebagai agent of change masih kental terasa. Dengan peran mahasiswa sebagai penerus, pembangun, dan calon pemimpin masa depan yang akan menjadi ujung tombak mengelola bangsa ini. Artinya, mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan merupakan bagian dari perubahan segi akademis dan juga pembangun bangsa untuk lebih maju kedepannya.
Mengingat pentingnya karakter kepemimpipinan dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang kuat, maka pendidikan karakterkepemimpipinan harus dilakukan dengan tepat. Dukungan dari berbagai pihak sangatlah diperlukan, baik oleh pemerintah, masyarakat, keluarga maupun sekolah. Kondisi ini akan terbangun jika semua pihak memiliki kesadaran bersama dalam membangun pendidikan karakter kepemimpinan. Dengan demikian, pendidikan karakterkepemimpinan harus menyertai semua aspek kehidupan terutama sekolah atau universitas.
Lembaga pendidikan, khususnya sekolah atau universitas dipandang sebagai tempat yang paling strategis untuk membangun karakter kepemimpipinan seseorang. Karena peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu kesehariaanya di sekolah atau universitas. Pendidikan karakter lebih diprioritaskan di sekolah atau universitas dengan tujuan agar peserta didik dalam segala ucapan, sikap, dan, dan perilakunya mencerminkan karakter kepemimpipinan  yang baik dan kuat.
                Saat ini karakter mahasiswa yang dibutuhkan adalah bukan sekedar mahasiswa yang pintar dalam akademisnya saja, tetapi juga yang pandai berbicara, profesional dalam kehidupan, kemudian senantiasa berkontrbutif terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk menggapai karakter yang di atas tidaklah mudah. Mahasiswa memerlukan konsep dan tindakan nyata untuk membangun sikap demi mencapai itu semua. Beberapa kegiatan pokok yang harus dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan pemuda adalah menanamkan nilai-nilai kepemimpinan kepada para pemuda yang ada di kampus, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Hal ini penting agar para pemuda memiliki moralitas dan etika yang baik, memiliki nilai-nilai kepemimpinan dan mempunyai wawasan kebangsaan yang mendalam, serta menjauhkan para pemuda dari pengaruh-pengaruh destruktif terutama penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat aditif lainnya.

B.       RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka yang menjadi pokok pembahasan kami pada pada makalah ini yaitu:
1.       Apa itu kepemimpimpinan berdasarkan beberapa teori ?
2.       Bagaimana peran sekolah atau universitas dalam mengembangkan jiwa kepemimpinan mahasiswa ?
3.       Bagaimana membangun jiwa kepemimpinan pada diri seseorang ?
4.       Bagaimana membangun integritas kepemimpinan ?

C.       TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.       Agar pembaca memahami definisi kepemimpinan secara teoritis.
2.       Agar pembaca dapat mengetahui peran sekolah atau universitas dalam mengembangkan jiwa kepemimpinan mahasiswa.
3.       Agar pembaca mampu membangun jiwa kepemimpinan pada diri seseorang atau setidaknya pada diri sendiri.
4.       Agar pembaca mampu membangun integritas kepemimpinan.



BAB 2
         PEMBAHASAN


A.       KEPEMIMPINAN MENURUT BERBAGAI TEORI

1.      S. P. Siagian
S. P. Siagian dalam bukunya Filsafat Administrasi mengutarakan tentang berbagai teori kepemimpinan yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
v  Teori Genetis   :Meurut teoriini kepemimpinan dibawa sejak manusia lahir ke dunia. Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat- bakat kepemimpinan. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin itu dilahirkan (leaders are born). Dalam keadaan yang bagaimanapun seorang ditempatkan, karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, satu kali kelak ia akan muncul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong kepada pandangan yang fatalistis dan deterministis.
v  Teori Sosial        :Menurut teori ini seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena diciptakan oleh masyarakat. Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin jika dibentuk dan ditempa (leaders are made). Teori ini menganut paham egalitarianistik, oleh karenanya para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
v  Teori Ekologis   :Menurut teori ini calon pemimpin sedikit banyak telah membawa bakat sejak lahir, tetapi bakat saja belum cukup dijadikan modal memimpin, karena itu bakat harus dilengkapi dengan pendidikan dan pengalaman hidup, sehingga ia berhasil jadi pemimpin. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori diatas, karenanya dapat dikatakan teori ini dapat mendekati kebenaran.
2.      Hellriegel dan Slocum
Hellriegel dan Slocum dalam bukunya Management mengemukakan bahwa teori kepemimpinan dapat dibedakan atas tiga golongan besar, yaitu:
v  Teori Ciri atau Sifat : Menurut teori ini ciri atau sifat yang dimiliki pemimpin akan membedakannya dari pemimpin lain atau orang yang bukan pemimpin.
v  Teori Tingkah Laku : Menurut teori ini pemimpin dapat dibedakan dari tingkah laku yang dimilikinya dalam melaksanakan tugas yang diembannya.
v  Teori Kontingensi (Situasional) : Dalam teori ini terdapat parameter yang mempengaruhi keefektifan seorang pemimpin, seperti sifat seorang pemimpin serta situasi sosial dan ekonomi dari lingkungan dimana pemimpin berada.

B.       PERAN KAMPUS DALAM MENCIPTAKAN PEMIMPIN MASA DEPAN
Secara konseptual, mahasiswa memiliki tiga peran utama yaitu agent of change, iron stock, dan moral force. Sayangnya ketiganya hanya menjadi simbol arogansi dan bahkan poin terakhir menjadi sebuah ironi. Kemudian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat menjadi konsep usang yang dimaknai terlalu apa adanya. Pendidikan hanya dipahami sekadar aktivitas mendengarkan ceramah di dalam kelas. Penelitian mengalami pergeseran makna sehingga berorientasi materi. Dan Pengabdian Masyarakat direalisasikan dengan community service yang memposisikan masyarakat sebagai penerima bantuan mentah tanpa kesadaran akan pentingnya community development. Lantas jika sudah terlalu banyak pergeseran makna yang seharusnya ideal seperti ini, dengan menggantungkan nasib sepenuhnya pada pemuda - bahkan mahasiswa, sangat mungkin di masa depan kondisi bangsa Indonesia tidak akan pernah lebih baik dari hari ini. 
Karena itu selain sebagai ladang ilmu pengetahuan, universitas seharusnya juga menjadi rumah pemikiran, laboratorium karya, sekaligus miniatur kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu tidak akan lagi anggapan bahwa produk universitas adalah para koruptor. Selain itu mahasiswa akan lebih mudah untuk menjadi ideal secara pemikiran, nyata dalam berkarya, dan memiliki kepekaan tinggi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. Berdasarkan kenyataan hari ini, yakni mahasiswa memiliki moral yang cukup rapuh, universitas dapat difungsikan sebagai inkubator yang akan menjaga kerapuhan moral tersebut dan perlahan menguatkannya agar ketika waktunya tiba mahasiswa dapat menjadi pemimpin dengan moral yang cukup untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Universitas sebagai menara gading tempat bercokol dan pembentukan para intelektual diharapkan dapat menjadi tempat lahirnya pemimpin masa depan yang tidak hanya unggul dari sisi kognitif tetapi juga mempunyai kematangan mental. Hal ini sangat sesuai dengan empat tujuan yang menjadi idealisme pendidikan tinggi. Pertama, tujuan menekankan kemampuan untuk memperebutkan kesempatan kerja. Pendidikan akan difokuskan pada memperoleh keterampilan dan pengetahuan khusus supaya unggul dalam bidangnya. Kedua, tujuan menekankan orientasi humanistik. Pendidikan membantu mengembangkan kemampuan penalaran agar bisa mempertanggungjawabkan pernyataan, keyakinan, dan tindakannya. Ketiga, kebiasaan mempelajari secara sistematis apa yang dilakukan dan mulai mengadakan studi terbatas sebagai pendasaran pembentukan pendapat sendiri. Tujuan keempat, menjawab tantangan sosial, ekonomi dan keadilan (Haryatmoko, 2001).
Maka sudah seharusnya selain memberikan keterampilan dan ilmu pengetahuan, kampus juga harus dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan mahasiswa yang termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengambil keputusan. Jika tidak demikian kampus tidak lebih hanyalah sebuah lanjutan tingkat dari SMU. Kampus harus dapat menjadi tempat mahasiswa untuk menemukan jati dirinya. Berbagaimacam program harus diusahakan untuk merangsang jiwa kreatif dan kepemimpinan mahasiswa, seperti:
·         Forum diskusi dan penelitian ilmiah. Universitas seharusnya merupakan tempat pengujian dan pengembangan ilmu dimana segala sesuatu bisa diperdebatkan selama tetap berada pada rel yang benar, bukan hanya sekedar menjadi tempat transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa.
·         Menerapkan kerja lapangan (pengalaman lapangan). Ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Untuk itu, program kerja lapangan sangat penting bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru diluar kampus. Dengan adanya program kerja lapangan para mahasiswa berkesempatan melihat dan mengamati kenyataan-kenyataan yang ada di lingkungan suatu objek, kegiatan dan permasalahan yang ada dan proses-proses aktual lainnya. Hal ini dapat membantu mahasiswa dalam menganalisis dan memecahkan masalah secara cermat.
·         Pembentukan kaderisasi. Proses kaderisasi penting karena menjadi turning point perubahan seorang pemuda dari dunia sekolah ke dunia kampus yang lebih luas. Dalam tahapan ini seharusnya tumbuh idealisme yang akan membuka mata mahasiswa baru selebar-lebarnya mengenai realitas sosial yang terjadi di masyarakat dan menajamkan intuisinya untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang ada. Selain proses pengenalan kepada bidang spesialisasinya masing-masing, mahasiswa baru seharusnya diberikan pemahaman mengenai peran dan fungsi sosialnya, tanggung jawabnya kepada masyarakat, dan beban menjadi pemimpin masa depan yang dialamatkan kepadanya.
·         Menerapkan kegiatan belajar mandiri. Hal ini mampu mendorong seseorang untuk lebih kreatif dan terampil dalam berbagai hal, selain itu dengan kegiatan belajar mandiri mampu mendorong seseorang untuk dapat melepaskan diri dari belenggu keterikatan dengan orang lain, pendapat orang lain, paksaan, keinginan dan harapan orang lain sehinnga akan tetap menjadi dirinya sendiri dan dapat memancing seseorang untuk mengeluarkan potensi yang ada pada dirinya.Salah satu indikator keberhasilan pendidikan tinggi dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri. Dalam hal ini termasuk kemampuan membaca dan menyatakan pendapat dalam berbagai media yang ada. Selama masa studinya mahasiswa harus dapat meluaskan pergaulan dan interaksinya dengan warga kampus, tetangga, dan masyarakat pada umumnya. Keterampilan mengambil keputusanpun dapat dilatih dan dikembangkan dengan pengalaman menangani masalah riil. Dengan senantiasa diasah secara langsung maka intuisinya juga akan semakin tajam

C.       MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN

Didefinisikan oleh Stoner, Freeman dan Gilbert (1995),Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengarui perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Kepemimpinan merupakan suatu perilaku yang utuh, konsisten, komitmen dari seorang pemimpin dalam perkataan sama dengan tindakannya, memiliki kemampuan dan sistem nilai yang dianutnya, yang ditampakkan dalam sikap hidupnya sehari-hari dimanapun ia berada dan dengan siapapun, terutama dalam tugas dan fungsinya sebagai pimpinan.
Kepemimpinan itu dikembangkanbukan ditemukan. Orang yang terlahir sebagai pimpinan sejati akan selalu menonjol, tetapi untuk tetap konsisten, karakteristik kepemimpinan alamiah haruslah dikembangkan. Menurut John Maxwell dalam bukunya Mengembangkan Kepemimpinan bahwa : “Kepemimpinan optimal adalah hasil pelatihan, bukan dilahirkan. Harus diraih , bukan diberikan.”
Dijelaskan oleh Ngalim Purwanto bahwa : “Kepemimpinan sebagai sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat kepribadian yang dijadikan sebagai sarana untuk meyakinkan orang lain agar mau melaksanakan tugas secara sukarela”. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dipandang sebagai suatu kemampuan dan sifat-sifat kepribadian yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Ada sebelas ciri kepemimpinan dalam perubahan terencana yang dikemukakan oleh Sheila Murray sebagai berikut:
1.       Punya misi yang penting
2.       Seorang pemikir yang besar
3.       Seorang pemimpin mempunyai ciri seorang master pengubah yang menciptakan masa depan
4.       Memiliki ciri bersifat peka terhadap masalah
5.       Pemimpin mengabil resiko
6.       Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan
7.       Seorang pemimpin menggunakan kekuasaanya secara bijaksana
8.       Seorang pemimpin berkomunikasi efektif
9.       Seorang pemimpin adalah pembangun tim
10.   Pemimpin bersifat berani
11.   Seorang pemimpin mempunyai komitmen
Bakat kepemimpinan itu sebenarnya tidaklah dilahirkan. Bakat tersebut muncul melalui keterampilan yang terus-menerus diasah dan dikembangkan. Semua didapat melalui latihan-latihan yang memakan waktu cukup lama.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan dan melatih jiwa kepemimpinan, diantaranya:
1.       Mengikuti organisasi kampus atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Dengan mengikuti organisasi, kita bisa mengasah kemampuan berkomunikasi, berdiskusi, dan berinteraksi. Selain itu kita juga dapat membentuk pola pikir yang lebih baik. Berorganisasi juga sangat membantu mahasiswa dalam membangun soft skill seperti jiwa kepemimpinan untuk persiapan dunia pasca sarjana. Namun rasa malas juga mempengaruhi banyak mahasiswa untuk tidak berorganisasi, beberapa diantara mereka mengatakan berorganisasi hanya banyak menguras tenaga, bahkan ada yang berpendapat bahwa berorganisasi hanya membuang-buang waktu saja.
2.       Optimis dan positivisme. Cara paling baik untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan segala sistem dan rutinitas yang telah kita lakukan selama ini adalah dengan berpikir positif dan belajar optimis. Antusiasme yang dibentuk melalui kecintaan terhadap tanggung jawab dan hak, dimana suatu proses akan selalu membuahkan hasil. Buktikan pada diri sendiri bahwa kita layak untuk merealisasikan setiap mimpi dan cita-cita yang kita bangun.
3.       Berdayakan kemampuan sosial diri sendiri. Mengembangkan jiwa kepemimpinan tidak melulu tentang organisasi, kontribusi, atau hal-hal besar lainnya. Cara paling sederhana untuk dapat memulai membentuk keterampilan ini adalah dengan memberdayakan diri sendiri melalui berbagai peluang yang ada. Misalnya, menjadi ketua kelompok tugas, menjadi asisten dosen, mengikuti program magang, mengambil praktek kerja, dan mengambil kerja paruh waktu. Ini adalah program pengembangan sistem dan prosedur kerja yang akan mengasah konsistensi dan kerja keras pada diri.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan jiwa kepemimpinan:
·           Kemampuan menyadari diri
Kaum rasionalis menunjuk perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat adanya kemampuan ini, maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Dengan kemampuan ini manusia mampu membuat jarak, sehingga seseorang dapat menempatkan diri sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk menyempurnakan diri sehingga seseorang dapat berperan sebagai subjek kemudian memandang dirinya sendiri sebagai objek untuk melihat kelebihan-kelebihan yang terdapat pada dirinya.
·           Kemampuan bereksistensi
Kemampuan untuk menembus atau menerobos dan mengatasi batas yang membelenggu dirinya sehingga manusia tidak terbelenggu tempat atau ruang dan waktu. Jika seandainya pada diri manusia tidak terdapat kemampuan bereksistensi maka manusia hanya sekedar esensi belaka, artinya ada hanya karena berada dan tidak pernah mengada atau bereksistensi.
·           Kata hati
Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar dan yang buruk/ salah bagi manusia sebagai manusia. Realisasinya dapat ditempuh dengan melatih kecerdasan dan kepekaan emosi. Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral yang didasari kata hati yang tajam.
·           Moral
Moral yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia. Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinggi, serta segenap perbuatannya merupakan implementasi dari nilai-nilai yang tinggi tersebut.
·           Tanggung jawab
Kemampuan untuk menentukan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia dan bahwa hanya karena perbuatan tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.

D.      MEMBANGUAN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN

Salah satu kualitas dan karakteristik yang diperlukan dalam kepemimpinan adalah Integritas. Intergritas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan potensi yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan. Definisi integritas sendiri, menurut para ahli adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Menurut Sthepen R. Covey, ”Integritas berarti kita melakukan apa yang kita lakukan karena hal tersebut benar dan bukan karena sedang digandrungi orang atau sesuai dengan tata krama. Gaya hidup, yang tidak tunduk kepada godaan yang memikat dari sikap moral yang mudah, akan selalu menang."
Integritas juga bisa memiliki arti lebih umum dalam percakapan sehari-hari. Kita menggunakannya untuk menggambarkan kualitas yang berhubungan dengan kebenaran dan moralitas. Integritas mengandung arti bahwa kita adalah orang yang ‘lurus’, jujur dan tulus. Kita bisa dipercayai karena adanya konsistensi kata, sifat dan tindakan. Inilah wujud luar dari integritas yang tertanam dalam batin.
Mahasiswa yang berintegritas berarti berkarakter, berprinsip serta konsisten di dalam menjalankan kehidupan. Akan tetapi, masih banyak ditemukan sikap inkonsistensi yang ditunjukkan oleh mahasiswa itu sendiri. Seperti contoh berikut: bentuk inkonsistensi yang paling sering ditemukan adalah menunda-nunda atau malas untuk membuat tugas kuliah.
Bagi sebagian mahasiswa, melakukan rutinitas perkuliahan kadangkala terasa membosankan. Selama mahasiswa menganggap kuliah sebagai beban. Maka kuliah akan terasa berat dijalani. Sehingga pada akhirnya mahasiswa akan bermalas-malasan dalam menjalankan aktivitasnya. Untuk itu perlu adanya niat dan konsistensi pada seorang mahasiswa agar supaya dapat menjadi mahasiswa yang berprinsip dan terhindar dari sikap inkonsistensi.
Membangun integritas kepemimpinan merupakan bentuk konsisten menumbuhkan dan menunjukkan keteladanan dalam mempengaruhi orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi dirinya dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuh kembangkan integritas yang kita sebut dengan sikap berprinsip.
Pemimpin dengan integritas adalah seorang yang mempunyai kepribadian utuh dalam kata dan perbuatan. Sebagaimana perilakunya di depan umum, begitulah kenyataan kehidupannya. Sebagai seorang pemimpin, ia selalu melakukan apa yang dikatakannya dan mengatakan apa yang dilakukannya.
Integritas adalah modal utama seorang pemimpin, namun sekaligus modal yang paling jarang dimiliki oleh pemimpin. Integritas ialah keadaan dimana sesuatu sama dan lengkap dalam suatu kesatuan. Artinya : “Kata-kata saya sesuai dengan perbuatan saya, kapanpun dan dimanapun saya berada”. Orang yang berintegritas ialah orang yang punya prinsip, orang yang memiliki kepribadian yang teguh dan mempertahankannya dengan konsisten.
Integritas berhubungan dengan dedikasi atau pengerahan segala daya dan upaya untuk mencapai satu tujuan. Integritas ini yang menjaga seseorang supaya tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai sesuatu. Seorang pemimpin yang berintegritas, tidak akan mudah korupsi atau memperkaya diri dengan menyalahgunakan wewenang. Seorang pengusaha yang berintegritas tidak akan menghalalkan segala cara supaya usahanya lancar dan mendapatkan keuntungan tinggi. Singkatnya, orang yang memiliki integritas tetap terjaga dari hal-hal yang merugikan serta menyimpang dari tujuan mulia.
Menurut  Dwight Eisenhower : “Untuk menjadi pemimpin, seseorang harus memiliki pengikut. Dan untuk memiliki pengikut, seseorang harus memiliki rasa percaya. Tetapi syarat terutama bagi seorang pemimpin adalah integritas”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang integritas, maka dapat disimpulkan bahwa: Integritas dalam kepemimpinan adalah Suatu perilaku yang utuh, konsisten, komitmen dari seorang pemimpin dalam perkataan sama dengan tindakannya, memiliki kemampuan dan sistem nilai yang dianutnya, yang ditampakkan dalam sikap hidupnya sehari-hari dimanapun ia berada dan dengan siapapun terutama dalam tugas dan fungsinya sebagai pimpinan. Ada lima kategori kebiasaan yang mendasar dari perilaku sebagai pemimpin istimewa adalah:


1.       Menantang proses
·         Mencari kesempatan
·         Percobaan mengambil resiko
2.       Memberi inspirasi
·         Menggambarkan masa depan
·         Membantu orang lain
3.       Memungkinkan orang lain untuk bertindak
·         Mempercepat kerja sama
·         Memperkuat orang lain
4.       Membuat model pemecahan
·         Memberikan contoh
·         Merencanakan keberhasilan kecil
5.       Memberikan semangat
·         Mengakui kontribusi individu
·         Merayakan prestasi kerja
Untuk dapat mengembangkan integritas kepemimpinan berikut adalah strategi atau langkah-langkah untuk mencapainya:
1.       Hargai kolega atau orang-orang disekeliling. Bangun kepercayaan antar individu dan ciptakan keharmonisan.
2.       Perkuat nilai-nilai bersama. Ciptakan komunikasi yang memiliki kebanggaan tertentu  dan temukan dasar-dasar pijakan bersama.
3.       Kembangkan kemampuan atau keterampilan seorang pemimpin. Berdayakan orang lain sampai kepuncak karir dan kembangkan kepemimpinan setiap orang.
4.       Kembangkan pelayanan. Jadikan diri anda contoh nyata. Mudah dicari dan mudah diajak bicara. Kembangkan sistem dan prosedur kerja.
5.       Pertahankan dan bahkan tingkatkan faktor kepercayaan yang anda miliki dan tunjukkan semangat dan kecintaan pada bawahan, tunjukkan bahwa anda layak dipercaya.
Strategi ini dapat dicapai, apabila seorang pimpinan mau bekerja keras dan berkorban untuk menggapainya. Tidak ada kesuksesan yang tidak membutuhkan pengorbanan.

E.        HAMBATAN-HAMBATAN DALAM MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN

Kendala yang sering di hadapi oleh seorang mahasiwa dalam membentuk sebuah karakter maupun karakter kepemimpinan yang ada dalam buku berjudul “Bangkit dengan Tujuh Budi Utama” adalah:
1.       Hilangnya kejujuran
2.       Hilangnya rasa tanggung jawab
3.       Tidak berpikir jauh kedepan (Visioner)
4.       Rendahnya disiplin
5.       Krisis kerjasama
6.       Krisis keadilan
7.      Krisis kepedulian.



BAB 3
            PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan makalah ini dapat disimpulakan tentang bagaimana pentingnya mahasiswa memiliki karakter kepemimpinan dalam hidupnya. Menjadi mahasiswa yang berjiwa kepemimpinan tidaklah semudah yang dibayangkan, mahasiswa harus memiliki kemauan dan niatan yang kuat untuk menjadikan dirinya berkarakter. Faktor terberat yang dihadapi mahasiswa adalah dirinya sendiri, apakah ia mampu mengatasi kendala-kendala yang menjadi hambatan untuk menjadi mahasiswa yang berjiwa kepemimpinan atau malah sebaliknya.
Dukungan dari luar tentu sangat berperan dalam upaya membangun karakter  kepemimpinan seorang mahasiswa. Lingkungan yang kondusif tentu sangat membantu untuk mewujudkan upaya membangun karakter mahasiswa tersebu

B.    SARAN

Seseorang tidak akan mampu membangun jiwa kepemimpinan jika tidak ada keinginan dalam dirinya sendiri, peran orang lain memang perlu dalam pembentukan jiwa kepemimpinan tapi jika keinginan dari yang bersangkutan tidak ada maka jiwa kepemimpinan tersebut tidak akan tumbuh dan berkembang. Sebagai seorang mahasiswa kita tidak boleh melupakan peranan penting kita sebagai penerus bangsa. Jangan hanya berfokus pada pengusaan materi tapi harus juga diimbangi dengan pengusaan emosional, perbaikan kepribadian dan karakter, etika dan moral. Jangan biarkan masyarakat memandang mahasiswa hanya sebagai pembuat onar danpembawa masalah, tapi buatlah masyarakat memandang mahasiswa sebagai kader pembawa perubahan bagi bangsa menuju arah masa depan yang lebih baik dan dapat menjadi panutan bagi orang-orang disekitar.



DAFTAR PUSTAKA



B. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Dibidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
http://news.okezone.com/read/2012/11/16/95/719265/universitas-sebagai-inkubator-moral-pemimpin-masa-depan
Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama.
Umar Tirtarahardjha dan S. L. La Sulo.2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

1 komentar:

  1. LEGENDAQQ.NET
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : LegendaqqPoker

    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    BalasHapus