Cute Light Pink Flying Butterfly

Rabu, 22 Februari 2017

RESUME: Komunikasi Kerja



Manajemen sdm lanjutan
(KOMUNIKASI KERJA)
DOSEN PENGAJAR : MISTAR, SE., MM
OLEH:
NAMA    : HAZHIYAH RAMADHANI
NIM       : 14.01.0046/M
KELAS     : KONSENTRASI SDM2






SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA
TAHUN AKADEMIK 2016

KOMUNIKASI KERJA

Komunikasi kerja merupakan proses penyampaian informasi baik secara verbal maupun non verbal untuk mencapai pengertian dan penerimaan. Keterampilan komunikasi yang baik merupakan keterampilan utama dan sangat penting bagi para pekerja dan pimpinan. Keberhasilan kepemimpinan dan dan kerja tergantung pada kemampuan berkomunikasi. Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan terencana dan dipakai secara sadar untuk mempengaruhi orang lain seperti staf perawatan, pasien dan keluarganya, tim kesehatan lainnya.
1.          Pengertian Komunikasi
Menurut Wursanto (2003:153) Istilah komunikasi (bahasa inggris; communication) mempunyai banyak arti. Asal katanya (etimologi), istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communis, yang berarti sama (common). Dari kata communis berubah menjadi kata kerja kommunicare, yang berarti menyebarkan atau memberitahukan. Jadi menurut asal katanya, komunikasi berarti menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian yang sama.
Menurut T. Hani Handoko (1995:272). Komunikasi adalah “Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke-orang lain”. Dalam perpindahan pengertian tersebut tidak hanya sekedar kata-kata yang digunakan dalam sebuah percakapan, tetapi juga dibutuhkan ekspresi wajah, intonasi, titik putus vocal dan lain sebagainya. Menurut Katz dan Kahn dalam Rakhmat (200:12). Komunikasi adalah “suatu proses tukar menukar informasi dan transmisi dari suatu arti, dan semuanya itu merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam suatu organisasi”.
Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang komunikator kepada komunikan atau pengirim pesan dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian.
2.          Indikator Komunikasi Efektif
·      Pemahaman
·      Kesenangan
·      Pengaruh pada sikap
·      Hubungan yang makin baik
·      Tindakan

Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kontak mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan penampilan fisik secara eksternal:
a.         Kontak Mata
Kontak mata adalah hal yang harus dilakukan dalam berkomunikasi. Orang akan merasa diperhatikan ketika orang yang berbicara saling bertatap mata. Ini dapat diartikan bahwa mata bisa dijadikan sebagai media untk memperjelas informasi yang disampaikan. Dengan melihat mata orang akan merasa bahwa dirinya tidak diabaikan.
b.        Ekspresi Wajah
Arti dari sebuah ekspresi adalah mencoba mengungkapkan atau ingin memberi tahu sesuatu hal dengan tanpa berbicara, akan tetapi orang mengerti. Dalam komunikasi ekspresi wajah sangat menentukan jelas tidaknya suatu pesan. Dengan ekspresi mengangguk, ini menandakan bahwa orang tersebut mengerti. Dengan tersenyum, ini berarti orang sedang bergembira. Dengan mengacungkan jari telunjuk ke atas ini berarti ungkapan untuk mempertegas. Untuk itu dengan adanya ekpresi wajah ini pesan yang disampaikan oleh komunikator akan mampu meyakinkan komunikan untuk memahami isi pesan.
c.         Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh bisa menjadikan sebuah tambahan dalam berkomunikasi secara efektif. Kondisi atau keadaan tubuh bisa menimbulkan penilaian seseorang ketika pertama kali bertemu, seperti halnya ungkapan. Kesan pertama begitu menggoda.. Misalkan, postur badan yang lebih besar dengan postur badan orang yang lebih kecil, bila sama-sama dipandang postur yang lebih besar akan lebih enak dipandang serta menimbulkan kesan perkasa, kuat dan lebih dihormati.
d.        Selera Berbusana
Busana atau bisa dibilang penampilan mencerminkan kepribadian seseorang. Contoh; orang berpenampilan menarik, bersih, rapi, seseorang akan mengambil kesimpulan bahwa dia orang baik, padahal bisa jadi dia adalah seorang koruptor. Akan tetapi beda dengan penampilan acak-acakan, apa-adanya, celana sobek-sobek, maka orang akan memandang bahwa dia seorang preman, padahal bisa jadi dia adalah anak teater. Dari contoh yang diuraikan tersebut, menandakan bahwa begitu berartinya busana dalam menimbulkan sebuah kesan. Dengan berbusana yang menarik orang akan lebih tertarik, sehingga pesan yang disampaikan akan mudah untuk diterima.
Menurut Saul W. Gellerman, (1983:66) komunikasi bisa disebut efektif jika suara pesan:
a) Diterima oleh pendengar yang dimaksud.
b) Diinterpretasikan dengan cara yang pada dasarnya sama oleh penerima dan si penerima.
c) Diingat dalam jangka waktu yang cukup lama, dan
d) Digunakan jika timbul keadaaan yang tepat.
Keempat dari unsur ini penting sekali, dan jika salah satu tidak ada, maka komunikan tidaklah efektif.
3.          Prinsip Dasar yang Harus Diperhatikan dalam Komunikasi
Prinsip dasar dalam komunikasi dapat dirangkum dalam satu kata, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble), yang berarti merengkuh atau meraih”
a.         Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect.
Respect merupakan sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Dengan sikap ini kita belajar untuk berhenti sejenak agar tidak mementingkan diri kita sendiri akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Dengan informasi yang telah disampaikan kita berusaha untuk memahami orang lain dan menjaga sikap bahwa kita memang butuh akan informasi tersebut.
b.         Hukum kedua adalah Empati
Yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Dalam hal ini kita berusaha untuk memahami sikap seseorang serta ikut dalam kondisi yang sedang dialami oleh seseorang tersebut, sehingga hubungan emisional pun akan lebih mudah terjalin. Biasanya orang akan lebih senang berkomunikasi dengan orang yang bisa membuat perasannya nyaman. Arti nyaman di sini adalah lebih pada perhatian dan pengertian seseorang dalam memahami sikap orang lain.
c.          Hukum ketiga adalah Audible.
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat menerapkan hukum ini dalam mengirimkan pesan adalah:
·           Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti
·           Fokus pada informasi yang penting
·           Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut
·           Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda
·           Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul
·           Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan(backup).
d.         Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity).
Kejelasan dari pesan dibutuhkan adanya simbol atau isyarat, bahasa yang baik, penegasan kata dsb. Untuk itu agar lebih jelas kita perhatikan uraian di bawah ini. Cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu:
·           Tentukan goal yang jelas
·           Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
·           Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
·           Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan
·           Pesan yang disampaikan harus fleksibel.
e.         Hukum kelima dalam komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati (Humble)
Sikap seperti ini berarti juga tidak sombong, karena dengan kerendahan hati, seseorang akan lebih menghargai seseorang baik sikap, tindakan serta perkatannya. Dengan sikap seperti ini juga akan lebih memudahkan seseorang untuk menyampaikan pesan, karena pada dasarnya sikap seperti ini lebih mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingannya sendiri. Karena sikap ini lebih kepada bagaimana memahami orang lain, bukannya bagaimana orang lain memahami kita.
4.          Kemampuan dan Keterampilan dalam Komunikasi
a.         Kemampuan dalam menyampaikan pesan
·          Attention (perhatian) Artinya bahwa pesannya harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian dari komunikan. Misalnya seorang pimpinan memulai dahulu dengan mengajak berbincang-bincang secara santai dengan karyawan, tersenyum, menanyakan kesehatan, dan seba-gainya sebagai cara untuk me-narik perhatian.
·          Need (kebutuhan) Artinya bahwa komunikator kemudian berusaha meyakinkan komunikan bahwa pesan yang disampaikan itu penting bagi komunikan.
·          Satisfaction (pemuasan), dalam hal ini komunikator memberikan bukti bahwa yang di-sampaikan adalah benar.
·          Visualization (visualisasi) komunikator memberikan bukti-bukti lebih konkret sehingga komunikan bisa turut menyaksikan.
·           Action (tindakan), komunikator mendorong agar komunikan bertindak positif yaitu melak-sanakan pesan dari komunikator tersebut.
b.        Kemampuan dalam menerima pesan (mendengarkan)
c.         Kemampuan dalam memberikan umpan balik
·           Respon langsung (direct respon), ialah respon yang diberikan langsung oleh pihak komunikan tidak memerlukan jangka waktu yang relatif lama.
·           Respon tidak langsung (indirect respon) ialah respon yang memerlukan jangka waktu. Dalam hal ini respon yang diberikan oleh pihak komunikan tertunda beberapa saat.
·           Respon yang kurang dimengerti(zero respon), ialah respon yang tidak dapat dimengerti oleh pihak komunikator.
·           Respon yang dapat dimengerti (positive respon), ialah respon yang diberikan oleh pihak komunikan dapat dimengerti oleh pihak komunikator dengan pihak komunikan terdapat saling pengertian.
·           Respon yang bersifat netral, ialah respon pihak komunikan yang tidak memberikan dukungan ataupun menentangnya.
·           Respon yang berifat negatif, ialah respon yang diberikan oleh pihak komunikan tidak memberikan dukungan kepada pihak komunikator.
5.          Komunikasi untuk Pimpinan :
·      Pahami dan gunakan dengan baik bentuk komunikasi informal dalam organisasi.
·      Komunikasi dengan bahasa yang jelas sehingga mudah dimengerti.
·      Sensitif dan pahami hal berpengaruh dari internal maupun ekternal bagi komunikan dan penerima dalam berkomunikasi.
·      Perhatikan bahasa verbal dan non verbal saat berkomunikasi.
·      Tampilkan role model komunikasi asertif dan sebagai pendengar aktif.
·      Perlihatkan kesesuaian bahasa verbal dan non verbal.
·      Pahami kedudukan, kekuasaan, dan otoritas seseorang.
·      Maxsimalkan fungsi group dengan team building dan hindari terjadi kelesuan dengan pelatihan.
·      Gunakan keseimbangan antar teknologi komunikasi dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan tatapan empat mata.
6.          Fungsi Management :
·       Pahami dan gunakan komunikasi formal dalam organisasi.
·       Atur dan kombinasikan model komunikasi agar optimal penggunaan dalam hirarki organisasi.
·       Siapkan komunikasi secara tertulis dengan menggunakan bahasa yang jelas.
·       Kolaborasi dengan bagian lain agar komunikasi tidak overlap.
·       Bedakan antara informasi dan komunikasi, kaji kebutuhan untuk keduanya.
·       Jaga kerahasiaan klien waktu berkomunikasi.
·       Latih pegawai agar dapat menggunakan teknologi komunikasi dengan benar.
·       Gunakan dengan pengetahuan agar kelompok dinamis dan dapat maksimal menggunakan teknik komunikasi organisasi.
7.          Komponen yang Harus Diperhatikan oleh Pimpinan dalam Proses Komunikasi :
·       Pengirim berita (komunikator) pihak yang menyampaikan perintah, laporan dan saran-saran.
·       Penerima berita (komunikan) orang yang dituju.
·       Berita yang disampaikan seperti perintah dan saran-saran.
·       Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan berita seperti ; tulisan, telepon, radio, dan televisi.
·       Umpan balik atau tanggapan dari penerima berita.
8.          Proses Pengiriman Informasi :
·      Kegiatan encoding yaitu perumusan oleh komunikator sebelum disampaikan pada komunikasi.
·      Kegiatan decoding yaitu penilaian pesan oleh komunikasi saat menerima pesan. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, persepsi, emosi dan motivasi dari komunikator dan komunikan.
9.          Strategi dalam Berkomunikasi :
·      Pimpinan/manager harus memahami struktur organisasi, siapa yang efektif untuk membuat keputusan.
·      Komunikasi dua arah setelah berkomunikasi harus melakukan feedback, apakah diterima dengan benar.
·      Komunikasi harus jelas & sederhana agar komunikasi mudah dimengerti.
·      Dapat menggunakan berbagai macam metode jika hal yang dikomunikasikan sangat penting.
·      Manager/pimpinan tidak hanya terpengaruh oleh informasi karena informasi dan komunikasi berbeda.
10.     Model Komunikasi dan Pesan yang Disampaikan :
a.    Tertulis
§  Ketahuilah apa yang ingin disampaikan sebelum ditulis.
§  Tempatkan subjek kalimat pada posisi yang benar bagaimana efeknya pada orang.
§  Gunakan kata kerja yang benar.
§  Gunakan kata-kata yang spesifik dan konkrit.
§  Gunakan sedikit kata-kata jika mungkin.
§  Gunakan kalimat pendek dan sederhana.
§  Gunakan kalimat logis.
§  Gunakan kalimat untuk memberi arahan pada pembaca.
§  Hubungkan dengan pemikiranmu, sehingga mengarahkan pembaca kepemikiran yang baru.
§  Jelas.
§  Gambar pemikiran yang sama dengan alur berpikir yang sama.
b.   Verbal (Lisan)
Kemampuan komunikasi interper untuk memilih kata-kata yang akan dipakai. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang hanya melalui lisan saja dan tidak tertulis. Komunikasi lisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komunikasi lisan secara langsung dan komunikasi lisan secara tidak langsung. Komuniaksi lisan secara langsung bisa berarti, bahwa komunikasi yang terjadi secara langsung yakni melalui tatap muka, seperti halnya orang berceramah, orang berpidato, berorasi. Sedangkan komunikasi lisan tidak langsung berarti terjadi komunikasi tanpa adanya tatap muka, seperti halnya orang berbicara ditelepon.
c.    Non verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa badan atau tubuh, seperti gerakan tangan, jari, mata, kepala, dan lain-lain. Media yang dipergunakan ialah ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan, yang disebut bahasa badan yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang. Misalkan seorang manajer menampakkan wajah yang masam ketika bawahannya mengajukan pendapat, dan bisa jadi bawahan tersebut menafsirkan muka masam itu sebagai penolakan, padahal bisa jadi manajer tersebut lagi sakit gigi. Adapun bentuk dari segi jenisnya dalam komunikasi adalah sebagai berikut:
a)         Sistem komunikasi interpersonal
Adalah sistem komunikasi dengan diri pribadi. Di dalam sistem ini terjadi suatu proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi (proses menangkap stimuli atau pesan), persepsi (perubahan sensasi menjadi informasi), memori (proses penyimpanan informasi dan sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali) dan berpikir (mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respon terhadap stimuli). Dalam sistem ini, informasi yang diterima langsung diproses oleh alat-alat indra ke otak sehingga menimbulkan suatu respon terhadap stimuli yang diberikan.
b)        Sistem komunikasi antarpersonal
Adalah komunikasi yang terjadi terutama di antara dua orang atau beberapa orang yang bersifat alamiah sehingga dapat menghasilkan suatu hubungan yang produktif secara terus menerus. Ini bisa diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Pertukaran di sini maksudnya suatu tindakan untuk menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik, sehingga menimbulkan efek atau pengaruh bagi penerimanya. Jika sudah demikian maka akan timbul kesepakatan bersama.
11.          Peran Komunikasi Kerja
·           Menciptakan kepuasan kerja
·           Menyelesaikan konflik
·           Meningkatkan produktivitas
·           Menciptakan masa depan kerja yang lebih baik bagi perusahaan
·           Pembentukan hubungan
SUMBER :
http://www.wedaran.com/4804/pentingnya-komunikasi-yang-baik-di-tempat-kerja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar