MAKALAH
ANGGARAN PERUSAHAAN
(ANGGARAN KOMPREHENSIF)
OLEH:
KELAS : K. 01
KELOMPOK : 7 (TUJUH)
ANGGOTA : 1. EFA KURNIATI (14.01.0051/M)
2.
HAZHIYAH RAMADHANI (14.01.0046/M)
3.
IMADUDDIN AINUL YAQIN (14.01.0217/M)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA
TAHUN AKADEMIK 2016
KATA PENGANTAR
Puja
dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kami tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk maupun isi yang sederhana.
Harapan
kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun petunjuk
bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat menambah
wawasan para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-makalah
yang akan datang.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas jasa-jasanya
dan senantiasa meridhai kita semua. Amiin…
Bima, 23 April 2016
Penyusun
(Kelompok 7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI3
BAB 1| PENDAHULUAN4
A. LATAR BELAKANG4
B. RUMUSAN MASALAH4
C. TUJUAN5
BAB 2| ISI6
A. PENGERTIAN ANGGARAN
KOMPREHENSIF6
B. SYARAT ANGGARAN
KOMPREHENSIF7
C. KOMPONEN ANGGARAN
KOMPREHENSIF7
BAB 3| PENUTUP15
A. KESIMPULAN15
B. KRITIK DAN SARAN15
DAFTAR PUSTAKA16
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Anggaran merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi. Anggaran adalah suatu
rencana yang pada umumnya dinyatakan dalam ukuran kuantitatif dan biasanya
dalam bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu perolehan dan
penggunaan sumber-sumber organisasi.
Anggaran dapat dijadikan
pedoman untuk melakukan suatu aktivitas perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan. Anggaran merupakan alat yang efektif bagi perusahaan untuk
melakukan perencanaan dan pengendalian atas aktivititas perusahaan. Untuk itu suatu
anggaran harus terorganisasi secara rapi, rinci, jelas dan komprehensif
(menyeluruh atau secara keseluruhan).
Dalam penyusunan suatu
anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara yaitu sebagian demi
sebagian (parsial) dan secara keseluruhan (komprehensif). Penyusunan anggaran
komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Kesalahan-kesalahan
dalam penyusunan anggaran komprehensif akan menyebabkan kesalahan perusahaan
dalam penyusunan atau pembuatan suatu kebijaksanaan, serta mempersulit pihak
perusahaan dalam melaksanakan evaluasi ataupun pengawasan didalam suatu
perusahaan. Untuk itu pemahaman akan anggaran komprehensif sangat dibutuhkan,
kesalahan pemahaman akan menyebabkan kesalahan dalam penyusunan suatu anggaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
Yang
menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah, dimana kami akan
mendalami bahasan mengenai anggaran komprehensif pada anggaran perusahaan,
yakni mengenai :
a.
Apa
yang dimaksud dengan anggaran komprehensif ?
b.
Apa
syarat anggaran komprehensif ?
c.
Apa
saja komponen yang terdapat pada anggaran komprehensif ?
C.
TUJUAN
adapun tujuan penulisan makalah ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada, yaitu :
a. Mengetahui pengertian anggaran
komprehensif.
b. Mengetahui syarat anggaran
komprehensif.
c. Mengetahui komponen yang terdapat
dalam anggaran komprehensif.
BAB 2
ISI
A.
PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF
Komprehensif
artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran, perusahaan
dapat melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi sebagian
(partial) dan secara keseluruhan (comprehensive).
Karena itu dikenal Comprehensive Budget. Comprehensive budget (Anggaran
komprehensif) yakni penyusunan rencana perusahaan (Business budget) secara keseluruhan.
Anggaran komprehensif
merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Aktivitas yang
tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik
dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Anggaran
komprehensif
dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yang bersifat menyeluruh
atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan anggaran
komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran
komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Pengertian istilah
”Komprehensif” secara khusus di dalam penganggaran suatu perusahaan dapat
diartikan sebagai:
1.
Pemakaian
secara lebih luas konsep penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan.
2. Pemakaian pendekatan
secara menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Sedangkan pedoman umum
yang harus di perhatikan sebelum menyusun suatu anggaran komprehensif adalah :
1.
Mengadakan
spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan.
2.
Mempersiapkan
rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka
panjang dan rencana jangka pendek.
B.
SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF
Dalam anggaran
komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:
1.
Syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok
kebijakan (rencana) jangka panjang.
2.
Syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana
jangka panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
C.
KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF
Berdasarkan pedoman diatas, anggaran
komprehensif dapat diuraikan menjadi dua komponen, yaitu:
1. Rencana Substantif (Substantive Plan)
Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi
yang dipakai serta asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun dalam
bentuk yang formal sehingga dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh bagi
perusahaan. Secara umum rencana substantif
dicirikan dengan bentuk narasi atau rencana, bukan dalam bentuk bilangan
rencana yang biasanya dalam rencana keuangan.
1) Tujuan umum perusahaan
2) Sasaran khusus perusahaan
3) Strategi perusahaan
4) Instruksi perencanaan manajemen
eksekutif (dasar-dasar perencanaan)
2. Rencana Keuangan (Financial Plan)
Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut
menjadi suatu anggaran yang memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain,
rencana keuangan merupakan usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana
dan kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih jauh rencana keuangan merupakan
penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan strategi tersebut
untuk periode-periode waktu tertentu.
Berdasarkan pada jangka
waktunya maka rencana keuangan dikelompokkan menjadi:
1)
Anggaran Jangka Panjang (Strategic
Plan)
Anggaran jangka panjang
merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang lama, yakni lebih
dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun. Penyusunan
anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah disusun pada saat
perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk jangka waktu satu
atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu menyusun perencanaan yang
menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya dalam jangka
panjang.
Rencana jangka panjang
merupakan suatu kesatuan yang utuh darl rencana-rencana yang disusun untuk
kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-kadang perusahaan yang tidak menyusun
perencanaan jangka panjang akan mengalami kesulitan dalam menyusun anggaran
tahunan.
2)
Anggaran Tahunan (Tactical
Plan)
Anggaran Tahunan merupakan
perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan. Anggaran tahunan
dikelompokkan menjadi:
a.
Anggaran
Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana
seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan
perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi
menjadi 2 bagian yakni:
a) Anggaran proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang
merupakan keseluruhan.
b) Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting Budget).
Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong
penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement), yakni:
v
Anggaran
penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan
berapa revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan
pada periode yang akan datang.
Anggaran penjualan ini meliputi data:
Anggaran penjualan ini meliputi data:
·
Jenis produk
yang dijual
·
Volume
produk yang dijual
·
Harga produk
per satuan
·
Wilayah
pemasaran.
Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan
anggaran-anggaran lainnya. Atau dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya
disusun dengan terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan.
Perusahaan tidak boleh begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak
diperhitungkan, maka kemungkinan sebagian (sebagian besar) produk tidak dapat
terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan
ini agak sulit dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor
pembatas, seperti kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya
penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan
masa depan dengan mendasarkan diri pada pengalaman-pengalaman masa lalu. Tentu
saja perlu dieprhatikan pula kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan di masa
yang akan datang seperti:
·
Perubahan
selera konsumen
·
Perubahan
tingkat harga
·
Penemuan-penemuan
baru (kemajuan teknologi).
Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat
anggaran-anggaran lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan, yang akhirnya
merugikan perusahaan.
v Anggaran produksi
Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala
kegiatan produksi, yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang
telah disusun. Anggaran produksi ini terdiri dari beberapa sub-anggaran (sub-budget) yakni:
·
Anggaran
jumlah yang harus diproduksi
Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan
dengan memperhatikan terlebih dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal dan
persediaan akhir tahun.
Contoh:
Rencana penjualan
1.000 unit
Persediaan akhir
100 unit (+)
Barang yang harus
tersedia 1.100 unit
persediaan awal
200 unit (-)
Jumlah
yang harus diproduksi 900 unit
·
Anggaran
Bahan Mentah
Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:
o
Anggaran
kebutuhan bahan mentah (dalam unit).
o
Anggaran
pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).
o
Anggaran
biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam harga).
·
Anggaran
Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja
yang secara langsung dapat dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran
tenaga kerja langsung, dicantumkan kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun
biayanya. Atau dengan kata lain, anggaran tenaga kerja langsung memerlukan dua
input keputusan, yaitu:
o
Standar jam
tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.
o
Standar upah
rata-rata per jam.
Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai
jam kerja langsung (JKL) untuk setiap unit produk.
·
Anggaran
Biaya Overhead Pabrik
Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.
v
Anggaran
biaya distribusi dan promosi
Anggaran
ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk ke dalamnya antara lain:
·
Biaya untuk para salesman, supervisor dan
tenaga-tenaga penjualan lainnya.
·
Ongkos pengangkutan.
·
Biaya-biaya perjalanan.
·
Biaya iklan dan promosi.
·
Biaya administrasi penjualan.
·
Biaya penyusutan (depresiasi) peralatan distribusi.
·
Biaya asuransi dan lain-lain.
v
Anggaran
biaya umum dan administrasi
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan
bagian administrasi. Anggaran
administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar
kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan
anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi ini akan
membentuk anggaran biaya operasional (Operating
Expenses Budget).
v
Anggaran
pengeluaran barang modal (capital
expenditures budget)
Menggambarkan sejumlah penggunaan
modal untuk ditanamkan pada aktiva tetap perusahaan. Mencakup perencanaan
perluasan pabrik, gedung baru, pembelian mesin-mesin dan lain-lain.
v
Anggaran
tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)
Merupakan anggaran yang tidak dapat
dikategorikan sebagai anggaran-anggaran sebelumnya.
Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran penelitian.
Dari anggaran yang telah disusun
dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan biaya. Untuk itu dapat disusun perkiraan
penjualan harga pokok penjualan produk.
b.
Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini
disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang dan piutang
perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan
perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:
Anggaran keuangan meliputi:
a)
Anggaran Proyeksi Neraca
Mencerminkan perkiraan semua
aktiva dan passiva yang akan dimiliki perusahaan pada akhir suatu periode
produksi.
Aktiva:
v Aktiva tetap.
v Aktiva lancar.
Passiva:
v Utang jangka pendek
v Utang jangka panjang
v Modal
b)
Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca
Anggaran ini memerinci
masing-masing pos yang ada didalam neraca, terutama pos-pos yang berhubungan
dengan masalah likuiditas perusahaan. Anggaran pembantu proyeksi neraca
meliputi:
v Anggaran kas
Anggaran kas menunjukkan
rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran, terdiri dari aliran
kas masuk dan aliran kas keluar.
Aliran kas masuk berasal dari:
·
Penjualan tunai.
·
Penagihan piutang.
·
Penerimaan-penerimaan lain (bunga deviden dan lain-lain).
·
Penjualan aktiva.
·
Penerimaan pinjaman.
Aliran kas keluar dapat berasal dari:
·
Pembelian bahan mentah.
·
Pembayaran upah tenaga kerja.
·
Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon,
alat-alat tulis dan lain-lain). Pengeluaran kas untuk biaya tidak sama dengan
total biaya yang sama yang tampak pada budget
biaya karena ada biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas, seperti biaya
penyusutan, bad dept expense, jumlah
biaya bukan kas terlihat pada laporan rugi laba.
·
Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya ekspansi (pembelian mesin
baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).
Dengan aliran kas masuk
dan aliran kas keluar dapat diketahui posisi kas (surplus atau defisit).
v Anggaran piutang
Anggaran piutang
mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam kebijaksanaan penjulan produk,
sebagian dilakukan dengan kredit.
v Anggaran utang
Anggaran utang disusun
dengan mendasarkan diri pada:
·
Besarnya pembelian kredit.
·
Besarnya bunga pinjaman yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.
v Anggaran penambahan modal
Anggaran penamabahan modal
pada dasarnya disusun untuk jangka panjang.
v Anggaran penyusutan aktiva
Anggaran ini di perlu
disusun secara khusus oleh perusahaan, karena masing-masing aktiva tetap yang
dimiliki perusahaan lebih dari satu, usia masing-masing aktiva berlainan dan
metode perhitungan masing-masing aktiva tetap berlainan.
Anggaran
operasional (operation budget) dan
anggaran finansial (financial budget)
adalah bagian dari planing atau forecasting budget. Selain anggaran forecasting, maka selanjutnya dalam
anggaran komprehensif dikenal pula:
v
Anggaran variabel untuk berbagai biaya/ pengeluaran (variable expenses budget).
v
Data statistik pambantu (supplementary
statistic).
v
Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran (internal raport).
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Anggaran
komprehensif merupakan suatu penyusunan catatan anggaran perusahaan secara
keseluruhan atau menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan beberapa manfaat
seperti adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen,
serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara
kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi
pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam
penyusunan suatu anggaran komprehensif tedapat dua syarat manajerial yaitu syarat yang pertama adalah Manajer
telah menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana) jangka panjang, syarat yang
kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka panjang
kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
Terdapa dua komponen
dalam anggaran komprehensif yaitu rencana substantif (meliputi tujuan umum
perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi perusahaan dan instruksi
perencanaan manajemen eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi anggaran
operasional dan anggaran keuangan).
B.
KRITIK DAN SARAN
Demikianlah
isi pembahasan dari makalah ini, namun
sebagai manusia yang tidak sempurna kami menyadari bahwa ada banyak
kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya baik
dari segi isi, pengetikan, dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu
kiranya bisa dimaklumi.
Namun
demikian, segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-tujuan-anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal
Your Affiliate Money Making Machine is ready -
BalasHapusPlus, getting it set up is as simple as 1...2...3!
Here is how it works...
STEP 1. Input into the system what affiliate products the system will promote
STEP 2. Add some PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
STEP 3. Watch the affiliate products system explode your list and sell your affiliate products for you!
So, do you want to start making money?
Click here to start running the system