Manajemen sdm lanjutan
(KOMUNIKASI KERJA)
DOSEN PENGAJAR : MISTAR, SE., MM
OLEH:
NAMA : HAZHIYAH RAMADHANI
NIM : 14.01.0046/M
KELAS : KONSENTRASI SDM2
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI (STIE) BIMA
TAHUN AKADEMIK 2016
KOMUNIKASI KERJA
Komunikasi kerja merupakan
proses penyampaian informasi baik secara verbal maupun non verbal untuk mencapai
pengertian dan penerimaan. Keterampilan komunikasi yang baik merupakan
keterampilan utama dan sangat penting bagi para pekerja dan pimpinan.
Keberhasilan kepemimpinan dan dan kerja tergantung pada kemampuan
berkomunikasi. Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan terencana dan
dipakai secara sadar untuk mempengaruhi orang lain seperti staf perawatan,
pasien dan keluarganya, tim kesehatan lainnya.
1.
Pengertian Komunikasi
Menurut Wursanto (2003:153) Istilah
komunikasi (bahasa inggris; communication) mempunyai banyak arti. Asal
katanya (etimologi), istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu
communis, yang berarti sama (common). Dari kata communis berubah menjadi
kata kerja kommunicare, yang berarti menyebarkan atau memberitahukan.
Jadi menurut asal katanya, komunikasi berarti menyebarkan atau memberitahukan
informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian yang sama.
Menurut T. Hani Handoko (1995:272). Komunikasi adalah “Proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke-orang lain”.
Dalam perpindahan pengertian tersebut tidak hanya sekedar kata-kata yang
digunakan dalam sebuah percakapan, tetapi juga dibutuhkan ekspresi wajah,
intonasi, titik putus vocal dan lain sebagainya. Menurut Katz dan Kahn dalam
Rakhmat (200:12). Komunikasi adalah “suatu proses tukar menukar informasi dan
transmisi dari suatu arti, dan semuanya itu merupakan sesuatu yang sangat
penting di dalam suatu organisasi”.
Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
proses penyampaian pesan dari seseorang komunikator kepada komunikan atau
pengirim pesan dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling
pengertian.
2.
Indikator Komunikasi Efektif
·
Pemahaman
·
Kesenangan
·
Pengaruh pada sikap
·
Hubungan yang makin baik
·
Tindakan
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kontak
mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan penampilan fisik secara eksternal:
a.
Kontak Mata
Kontak mata adalah hal
yang harus dilakukan dalam berkomunikasi. Orang akan merasa diperhatikan ketika
orang yang berbicara saling bertatap mata. Ini dapat diartikan bahwa mata bisa
dijadikan sebagai media untk memperjelas informasi yang disampaikan. Dengan
melihat mata orang akan merasa bahwa dirinya tidak diabaikan.
b.
Ekspresi Wajah
Arti dari sebuah
ekspresi adalah mencoba mengungkapkan atau ingin memberi tahu sesuatu hal
dengan tanpa berbicara, akan tetapi orang mengerti. Dalam komunikasi ekspresi
wajah sangat menentukan jelas tidaknya suatu pesan. Dengan ekspresi mengangguk,
ini menandakan bahwa orang tersebut mengerti. Dengan tersenyum, ini berarti
orang sedang bergembira. Dengan mengacungkan jari telunjuk ke atas ini berarti
ungkapan untuk mempertegas. Untuk itu dengan adanya ekpresi wajah ini pesan
yang disampaikan oleh komunikator akan mampu meyakinkan komunikan untuk
memahami isi pesan.
c.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik
tubuh bisa menjadikan sebuah tambahan dalam berkomunikasi secara efektif.
Kondisi atau keadaan tubuh bisa menimbulkan penilaian seseorang ketika pertama
kali bertemu, seperti halnya ungkapan. Kesan pertama begitu menggoda..
Misalkan, postur badan yang lebih besar dengan postur badan orang yang lebih
kecil, bila sama-sama dipandang postur yang lebih besar akan lebih enak
dipandang serta menimbulkan kesan perkasa, kuat dan lebih dihormati.
d.
Selera Berbusana
Busana atau bisa
dibilang penampilan mencerminkan kepribadian seseorang. Contoh; orang
berpenampilan menarik, bersih, rapi, seseorang akan mengambil kesimpulan bahwa
dia orang baik, padahal bisa jadi dia adalah seorang koruptor. Akan tetapi beda
dengan penampilan acak-acakan, apa-adanya, celana sobek-sobek, maka orang akan
memandang bahwa dia seorang preman, padahal bisa jadi dia adalah anak teater.
Dari contoh yang diuraikan tersebut, menandakan bahwa begitu berartinya busana
dalam menimbulkan sebuah kesan. Dengan berbusana yang menarik orang akan lebih
tertarik, sehingga pesan yang disampaikan akan mudah untuk diterima.
Menurut Saul W.
Gellerman, (1983:66) komunikasi bisa disebut efektif jika suara pesan:
a) Diterima oleh
pendengar yang dimaksud.
b) Diinterpretasikan
dengan cara yang pada dasarnya sama oleh penerima dan si penerima.
c) Diingat dalam
jangka waktu yang cukup lama, dan
d) Digunakan jika
timbul keadaaan yang tepat.
Keempat dari unsur ini penting sekali, dan jika salah
satu tidak ada, maka komunikan tidaklah efektif.
3.
Prinsip Dasar yang Harus Diperhatikan dalam Komunikasi
Prinsip dasar dalam komunikasi dapat dirangkum dalam satu kata, yaitu REACH
(Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble), yang berarti
merengkuh atau meraih”
a.
Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect.
Respect merupakan sikap hormat
dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Dengan sikap ini kita belajar
untuk berhenti sejenak agar tidak mementingkan diri kita sendiri akan tetapi
lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Dengan informasi yang telah
disampaikan kita berusaha untuk memahami orang lain dan menjaga sikap bahwa kita
memang butuh akan informasi tersebut.
b.
Hukum kedua adalah Empati
Yaitu kemampuan kita
untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang
lain. Dalam hal ini kita berusaha untuk memahami sikap seseorang serta ikut
dalam kondisi yang sedang dialami oleh seseorang tersebut, sehingga hubungan
emisional pun akan lebih mudah terjalin. Biasanya orang akan lebih senang
berkomunikasi dengan orang yang bisa membuat perasannya nyaman. Arti nyaman di
sini adalah lebih pada perhatian dan pengertian seseorang dalam memahami sikap
orang lain.
c.
Hukum ketiga adalah Audible.
Makna dari audible antara
lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat
menerapkan hukum ini dalam mengirimkan pesan adalah:
·
Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti
·
Fokus pada informasi yang penting
·
Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut
·
Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda
·
Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul
·
Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan(backup).
d.
Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity).
Kejelasan dari pesan
dibutuhkan adanya simbol atau isyarat, bahasa yang baik, penegasan kata dsb.
Untuk itu agar lebih jelas kita perhatikan uraian di bawah ini. Cara untuk
menyiapkan pesan agar jelas yaitu:
·
Tentukan goal yang jelas
·
Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
·
Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
·
Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan
·
Pesan yang disampaikan harus fleksibel.
e.
Hukum kelima dalam komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati (Humble)
Sikap seperti ini
berarti juga tidak sombong, karena dengan kerendahan hati, seseorang akan lebih
menghargai seseorang baik sikap, tindakan serta perkatannya. Dengan sikap
seperti ini juga akan lebih memudahkan seseorang untuk menyampaikan pesan,
karena pada dasarnya sikap seperti ini lebih mengutamakan kepentingan orang
lain dari pada kepentingannya sendiri. Karena sikap ini lebih kepada bagaimana
memahami orang lain, bukannya bagaimana orang lain memahami kita.
4.
Kemampuan dan
Keterampilan dalam Komunikasi
a.
Kemampuan dalam menyampaikan pesan
·
Attention (perhatian) Artinya bahwa pesannya harus dirancang dan disampaikan sedemikian
rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian dari komunikan. Misalnya seorang
pimpinan memulai dahulu dengan mengajak berbincang-bincang secara santai dengan
karyawan, tersenyum, menanyakan kesehatan, dan seba-gainya sebagai cara untuk
me-narik perhatian.
·
Need (kebutuhan) Artinya bahwa komunikator kemudian berusaha meyakinkan komunikan
bahwa pesan yang disampaikan itu penting bagi komunikan.
·
Satisfaction (pemuasan), dalam hal ini komunikator memberikan bukti bahwa yang
di-sampaikan adalah benar.
·
Visualization (visualisasi) komunikator memberikan bukti-bukti lebih konkret sehingga
komunikan bisa turut menyaksikan.
·
Action (tindakan), komunikator mendorong agar komunikan bertindak positif yaitu
melak-sanakan pesan dari komunikator tersebut.
b.
Kemampuan dalam menerima pesan (mendengarkan)
c.
Kemampuan dalam memberikan umpan balik
·
Respon langsung (direct respon), ialah respon yang diberikan
langsung oleh pihak komunikan tidak memerlukan jangka waktu yang relatif lama.
·
Respon tidak langsung (indirect respon) ialah respon yang memerlukan
jangka waktu. Dalam hal ini respon yang diberikan oleh pihak komunikan tertunda
beberapa saat.
·
Respon yang kurang dimengerti(zero respon), ialah respon yang tidak
dapat dimengerti oleh pihak komunikator.
·
Respon yang dapat dimengerti (positive respon), ialah respon yang
diberikan oleh pihak komunikan dapat dimengerti oleh pihak komunikator dengan
pihak komunikan terdapat saling pengertian.
·
Respon yang bersifat netral, ialah respon pihak komunikan yang tidak
memberikan dukungan ataupun menentangnya.
·
Respon yang berifat negatif, ialah respon yang diberikan oleh pihak
komunikan tidak memberikan dukungan kepada pihak komunikator.
5.
Komunikasi untuk Pimpinan :
·
Pahami dan
gunakan dengan baik bentuk komunikasi informal dalam organisasi.
·
Komunikasi
dengan bahasa yang jelas sehingga mudah dimengerti.
·
Sensitif dan
pahami hal berpengaruh dari internal maupun ekternal bagi komunikan dan
penerima dalam berkomunikasi.
·
Perhatikan
bahasa verbal dan non verbal saat berkomunikasi.
·
Tampilkan role
model komunikasi asertif dan sebagai pendengar aktif.
·
Perlihatkan
kesesuaian bahasa verbal dan non verbal.
·
Pahami
kedudukan, kekuasaan, dan otoritas seseorang.
·
Maxsimalkan
fungsi group dengan team building dan hindari terjadi kelesuan dengan
pelatihan.
·
Gunakan
keseimbangan antar teknologi komunikasi dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan
tatapan empat mata.
6.
Fungsi Management :
·
Pahami dan
gunakan komunikasi formal dalam organisasi.
·
Atur dan
kombinasikan model komunikasi agar optimal penggunaan dalam hirarki organisasi.
·
Siapkan
komunikasi secara tertulis dengan menggunakan bahasa yang jelas.
·
Kolaborasi
dengan bagian lain agar komunikasi tidak overlap.
·
Bedakan antara
informasi dan komunikasi, kaji kebutuhan untuk keduanya.
·
Jaga kerahasiaan
klien waktu berkomunikasi.
·
Latih pegawai
agar dapat menggunakan teknologi komunikasi dengan benar.
·
Gunakan dengan
pengetahuan agar kelompok dinamis dan dapat maksimal menggunakan teknik
komunikasi organisasi.
7.
Komponen yang Harus Diperhatikan oleh Pimpinan dalam
Proses Komunikasi :
·
Pengirim
berita (komunikator) pihak yang menyampaikan perintah, laporan dan saran-saran.
·
Penerima
berita (komunikan) orang yang dituju.
·
Berita yang
disampaikan seperti perintah dan saran-saran.
·
Sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan berita seperti ; tulisan, telepon, radio, dan televisi.
·
Umpan balik
atau tanggapan dari penerima berita.
8.
Proses Pengiriman Informasi :
·
Kegiatan
encoding yaitu perumusan oleh komunikator sebelum disampaikan pada komunikasi.
·
Kegiatan
decoding yaitu penilaian pesan oleh komunikasi saat menerima pesan. Hal ini
dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, persepsi, emosi dan motivasi dari komunikator
dan komunikan.
9.
Strategi dalam Berkomunikasi :
·
Pimpinan/manager
harus memahami struktur organisasi, siapa yang efektif untuk membuat keputusan.
·
Komunikasi dua
arah setelah berkomunikasi harus melakukan feedback, apakah diterima dengan
benar.
·
Komunikasi
harus jelas & sederhana agar komunikasi mudah dimengerti.
·
Dapat
menggunakan berbagai macam metode jika hal yang dikomunikasikan sangat penting.
·
Manager/pimpinan
tidak hanya terpengaruh oleh informasi karena informasi dan komunikasi berbeda.
10.
Model Komunikasi dan Pesan yang Disampaikan :
a.
Tertulis
§ Ketahuilah apa yang ingin disampaikan sebelum ditulis.
§ Tempatkan subjek kalimat pada posisi yang benar bagaimana efeknya pada orang.
§ Gunakan kata kerja yang benar.
§ Gunakan kata-kata yang spesifik dan konkrit.
§ Gunakan sedikit kata-kata jika mungkin.
§ Gunakan kalimat pendek dan sederhana.
§ Gunakan kalimat logis.
§ Gunakan kalimat untuk memberi arahan pada pembaca.
§ Hubungkan dengan pemikiranmu, sehingga mengarahkan pembaca kepemikiran yang
baru.
§ Jelas.
§ Gambar pemikiran yang sama dengan alur berpikir yang sama.
b.
Verbal (Lisan)
Kemampuan komunikasi
interper untuk memilih kata-kata yang akan dipakai. Komunikasi lisan adalah
komunikasi yang hanya melalui lisan saja dan tidak tertulis. Komunikasi lisan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komunikasi lisan secara langsung dan
komunikasi lisan secara tidak langsung. Komuniaksi lisan secara langsung bisa
berarti, bahwa komunikasi yang terjadi secara langsung yakni melalui tatap
muka, seperti halnya orang berceramah, orang berpidato, berorasi. Sedangkan
komunikasi lisan tidak langsung berarti terjadi komunikasi tanpa adanya tatap
muka, seperti halnya orang berbicara ditelepon.
c.
Non verbal
Komunikasi non verbal
adalah komunikasi yang menggunakan bahasa badan atau tubuh, seperti gerakan
tangan, jari, mata, kepala, dan lain-lain. Media yang dipergunakan ialah
ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan, yang disebut bahasa badan yang
menyatakan sikap dan perasaan seseorang. Misalkan seorang manajer menampakkan
wajah yang masam ketika bawahannya mengajukan pendapat, dan bisa jadi bawahan
tersebut menafsirkan muka masam itu sebagai penolakan, padahal bisa jadi
manajer tersebut lagi sakit gigi. Adapun bentuk dari segi jenisnya dalam
komunikasi adalah sebagai berikut:
a)
Sistem komunikasi interpersonal
Adalah sistem
komunikasi dengan diri pribadi. Di dalam sistem ini terjadi suatu proses
pengolahan informasi yang meliputi sensasi (proses menangkap stimuli atau
pesan), persepsi (perubahan sensasi menjadi informasi), memori (proses
penyimpanan informasi dan sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali) dan berpikir
(mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan
respon terhadap stimuli). Dalam sistem ini, informasi yang diterima langsung
diproses oleh alat-alat indra ke otak sehingga menimbulkan suatu respon
terhadap stimuli yang diberikan.
b)
Sistem komunikasi antarpersonal
Adalah komunikasi yang
terjadi terutama di antara dua orang atau beberapa orang yang bersifat alamiah
sehingga dapat menghasilkan suatu hubungan yang produktif secara terus menerus.
Ini bisa diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang
yang saling berkomunikasi. Pertukaran di sini maksudnya suatu tindakan untuk
menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik, sehingga menimbulkan efek
atau pengaruh bagi penerimanya. Jika sudah demikian maka akan timbul
kesepakatan bersama.
11.
Peran Komunikasi Kerja
·
Menciptakan kepuasan kerja
·
Menyelesaikan konflik
·
Meningkatkan produktivitas
·
Menciptakan masa depan kerja yang lebih baik bagi perusahaan
·
Pembentukan hubungan
SUMBER :
http://www.wedaran.com/4804/pentingnya-komunikasi-yang-baik-di-tempat-kerja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar